Jelang Pilgub Sulsel, Hasrullah: Kita Butuh Pemimpin yang Punya Gagasan, Visi yang Original

By Admin


MAKASSAR — Jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) di akhir tahun 2024, dinamika politik mulai menunjukkan geliat. Sejumlah tokoh politik Sulsel mulai hangat diperbicangkan publik. Demikian pula dengan lembaga survei mulai melakukan pemetaan basis kekuatan dan elektabilitas para tokoh yang digadang-gadang bakal ikut dalam kontestasi Pilkada kali ini. 

Menanggapi hal ini, pengamat komunikasi politik sekaligus akademisi Unhas Hasrullah menilai, selama ini kontestasi pemilihan kepala daerah (khususnya Sulsel) masih saja  memainkan genderan lama. 

“Yang nampak hanya adu banyaknya baliho, kontestan yang hanya mengandalkan sumberdaya material serta jaringan, namun sangat minim dengan gagasan yang original”, kata Hasrullah saat dihubungi, Selasa (7/5/2024). 

Dia menambahkan, seharusnya dalam menjaring calon pemimpin daerah yang utama adalah meletakkan prioritas gagasan orisinal, visi yang transpormatif serta tahu dan paham seluk beluk pengelolaan pemerintahan yang baik. 

“Intinya adalah menjadikan kembali Sulsel sebagai daerah yang diperhitungkan dan diakui di tingkat nasional, regional bahkan dunia. Saat ini, jujur Sulsel tak lagi diperhitungkan dan menjadi daerah yang nyaris hilang dalam percakapan strategis nasional,” tandasnya. 

Menurutnya, hal yang paling dibutuhkan saat ini adalah pemimpin yang mampu melakukan rekonsiliasi, sosok simbol pemersatu di Sulsel. Dan bukan sosok yang hanya bisa menciptakan konflik dan tidak becus mengelola pemerintahan. 

“Pemimpin yang dibutuhkan Sulsel adalah pemimpin yang punya pengalaman dan tidak hanya menjadi ‘boneka’ bagi kepentingan tertentu. Pemimpin yang mampu mengangkat 24 kabupaten dan kota menjadi daerah yang punya kualitas dan mampu meletakkan diri di percaturan nasional, regional bahkan dunia”, tegasnya. 

Hasrullah mencontohkan bagaimana sosok pemimpin yang mampu meninggalkan legacy yang hingga kini tetap menjadi kebanggaan Sulsel yakni Prof. Amiruddin. 

“Prof Amiruddin adalah contoh bagaimana pemimpin yang mampu menelurkan gagasan yang original dengan berbasis pada kebutuhan yang paling menyentuh masyarakat agar mampu bergerak secara simultan dalam meningkatkan kesejahteraannya,” ujarnya. 

Karena, Hasrullah mengimbau para partai politik mampu melepaskan ego masing-masing dan bersatu dalam melahirkan pemimpin Sulsel yang mumpuni. 

“Partai punya tanggungjawab untuk itu agar masyarakat melihat eksistensi partai bukan hanya mengejar kekuasaan semata, tapi mampu menjadi wadah penggodokan pemimpin yang kelak mengharumkan nama Sulsel,” bebernya. 

Bagi Hasrullah, Pilgub Sulsel kali ini menjadi pertaruhan kita sebagai warga Sulsel untuk kembali menjadikan Sulsel masuk dalam 5 besar provinsi yang diperhitungkan di Indonesia. 

“Ini harus menjadi kesadaran kita semua, pertaruhan kita semua. Mau dibawa ke mana Sulsel ke depan,” pungkasnya. (*)